- Energi Listrik
Anda telah mengetahui bahwa jumlah
muatan yang mengalir adalah kuat arus listrik
dikalikan dengan lamanya arus tersebut mengalir, atau ∆Q = I∆t. untuk
memindahkan sejumlah muatan dari potensial
yang satu ke potensial yang lain, dibutuhkan suatu energy. Sebuah
hambatan R dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan listrik sehingga
menimbulkan tegangan Vab atau beda tegangan antara ujung-ujung
hambatan R menjadi V, dengan kuat arus I mengalir selama ∆t.
Adapun besar energy yang diperlukan
untuk memindahkan muatan pada hambatan tersebut dinyatakan dengan persamaan :
W = V∆Q dengan ∆Q = I∆t
Sehingga, untuk energy listrik memenuhi
persamaan W = V I∆t
Keterangan :
W = energy yang dihasilkan oleh sumber
tegangan (Joule)
I = arus
listrik dari sumber (Ampere)
∆t = waktu (Sekon)
V = beda potensial listrik (Volt)
Dengan menerapkan hukum ohm pada sebuah
rangkaian listrik yaitu V = IR, maka energy listrik dapat dituliskan dalam
bentuk persamaan :
W = V I∆t
W = I2 R ∆t
W = (V2 / R )∆t
Contoh soal :
Sebuah elemen pemanas listrik yang
digunakan untuk memanaskan air memiliki hambatan
24 ohm dihubungkan dengan sumber tegangan 240
V. tentukan energy listrik yang dihasilkan oleh pemanas tersebut selama 1
menit.!
Penyelesaian :
Diketahui : V =240 volt, ∆t = 1 menit,
R = 24 ohm
Ditanya : Berapakah W?
Dengan memakai rumus W = (V2
/ R )∆t maka diperoleh :
W = (V2 / R )∆t
W = ((240 volt)2 / 24 ohm )
60 sekon
W = 144.000 J
W = 144 KJ
- Daya listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai
energy listrik yang digunakan oleh suatu alat setiap satuan waktu. Jika energy
listrik bersatuan joule dan waktu bersatuan sekon, maka daya listrik bersatuan
watt dan dirumuskan sebagai berikut :
P = W/∆t
Dari rumus ini, daya listrik dapat
dituliskan menjadi :
P = VI
P = I2R
P = V2/R
Untuk nilai R konstan, besarnya daya
listrik sebanding dengan kuadrat kuat arus I atau kuadrat tegangan V.
Pada peralatan listrik selalu tercantum
spesifikasi alat, misalnya 100 W, 220 V yang artinya : “Daya listrik yang
dipakai oleh alat tersebut 100 W jika dipasang pada tegangan 220 V”. jika
tegangan yang diberikan kepada alat tersebut kurang dari 220 V, daya yang
dipakai alat tersebut juga akan berkurang dari 100 W. daya sesungguhnya yang
dipergunakan oleh suatu alat akan memenuhi persamaan :
P2 = (V2/V1)2
x P1
Keterangan :
P2 = daya yang dipakai
(watt, W)
P1 = daya yang tertulis pada
spesifikasi (watt, W)
V2 = tegangan yang diberikan
(volt, V)
V1 = tegangan yang tertulis
pada spesifikasi (volt, V)
Dengan menganggap bahwa hambatan alat
listrik R selalu konstan.
Contoh soal :
Keluarga Pak Niko menggunakan listrik
PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. jika untuk penerangan digunakan lampu
100 W, 220 V, maka tentukanlah :
a. besar hambatan setiap lampu
b. daya yang dipakai oleh setiap lampu
setelah dipasang pada tegangan 110 V
c. jumlah maksimum lampu yang dapat
dipasang
penyelesaian
diketahui : Ptotal = 500 W,
V1 = 220 Volt, V2 = 110 volt, P1 = 100 W
ditanya :
a. hambatan setiap lampu
P = V2/R
R = 220 V2/100 W
R = 484 ohm
Hambatan setiap lampu konstan.
b. daya yang dipakai oleh setiap lampu
P2 = (V2/V1)2
x P1
P2 = (110 volt/220 volt)2
x 100 W
P2 = (1/4) x 100
P2 = 25 watt.
c. jumlah maksimum lampu yang dapat
dipasang (n) adalah
n = data total/daya setiap lampu
n = Ptotal/P2
n = 500 W/ 25 W
n = 20
jadi, jumlah maksimum lampu yang dapat
dipasang adalan 20 lampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar